Bersihkan Sampah, Nenek-Nenek Tewas Terbakar
ilustrasi
WONOGIRI--Samijem, 80, warga Dusun Pondok/Rejosari
RT 004/RW 008, Desa Pare, Kecamatan Selogiri tewas terbakar, Kamis
(13/9/2012). Saat itu, ia hendak membersihkan sampah daun bambu di
ladang yang digarapnya di Dusun Ngesong/Sumber RT 001/RW 009, Desa Pare.
Dari informasi yang dihimpun wartawan, awalnya korban membakar sampah
di bagian atas bukit. Diduga, korban berusaha mematikan api yang
menyala sejak pagi, tetapi malah terkepung. Angin yang berhembus dari
selatan (bukit) menuju utara malah memperbesar nyala api. Korban diduga
berusaha memadamkan api agar tidak merembet ke rumah warga.
Seorang warga sekitar ladang yang terbakar, Samidin, 60, melihat asap
api di atas bukit sekitar pukul 09.00 WIB. “Api dari atas bukit semakin
membesar sehingga satu rumpun bambu ikut terbakar. Warga sekitar
kemudian ikut memadamkan api agar tidak merembet ke rumah warga,”
katanya saat ditemui wartawan di lokasi, Kamis.
Menurutnya, api tersebut padam sekitar pukul 10.00 WIB. Saat nyala
api mereda, lanjut dia, ada warga yang melihat korban dalam keadaan
terbakar. Sekitar 2,5 tahun lalu, korban hampir mengalami hal serupa.
“Jenazah korban kami periksa bersama tim medis. Luka bakar yang
dialami korban lebih dari 90%. Korban kemudian kami serahkan ke pihak
keluarga. Korban merupakan janda yang hanya memiliki satu anak angkat,”
kata Kapolsek Selogiri, AKP Warseno, saat ditemui wartawan di lokasi.
Terpisah, Kepala UPT Pemadam Kebakaran Wonogiri, Warseno, menambahkan
peristiwa itu berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB. “Setelah mendengar
kabar, kami langsung mengirim satu mobil pemadam kebakaran. Sekitar
pukul 10.00 WIB, api sudah padam,” katanya.
Menurut pantauan di lapangan, rumpun bambu itu berdekatan dengan
sawah dan permukiman warga. Sawah bereda di sisi utara dan permukiman
berada di sisi selatan. Jarak dengan rumah warga yang terdekat sekitar
lima meter. Rumpun bambu itu masih satu halaman dengan rumah warga.
Samijem diduga membakar sampah di dekat rumpun bambu yang mengering
sehingga menyulut rumpun bambu yang ada di dekatnya. Tapi, ia kemudian
terjebak dalam kobaran api yang cepat membesar karena kencangnya angin
dari arah utara. “Korban diduga menyapu daun-daun kering di bawah rumpun
bambu dan kemudian membakarnya. Api malah membesar dan korban terjebak
di dalam kobaran api,” imbuh Warseno.
Kerugian materi tidak seberapa karena nyala api tidak sampai merembet
ke permukiman. Sebab, masyarakat yang sekitar yang mengetahui hal itu
segera memadamkan api dengan ember berisi air. Saat petugas pemadam
kebakaran melakukan pemadaman, saat itu masyarakat berkerumun untuk
melihat lokasi. Jenazah Samijem langsung dimakamkan di pemakaman desa
setempat.